Tegal - Sebanyak 3.221 anggota baru Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU) dari 18 Rayon Se-Kabupaten Tegal ikuti pelaksanaan Pembaretan yang didahului dengan Long March dari gedung PCNU Kabupaten Tegal hingga berakhir di Makam Ki Gede Sebayu, Kalibakung, Kecamatan Lebaksiu, Minggu, 25 Desember 2022.
Kegiatan Pembaretan yang didahului dengan Long March bagi anggota baru Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU) tersebut dipimpin oleh Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Provinsi Jawa Tengah, Sholahan Aly atau familier dengan panggilan Gus Sholah.
Agenda untuk dilakukannya Pembaretan yang sebelumnya harus melalui Long March bagi anggota baru Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU) dilaksanakan setelah mereka dinyatakan lulus melewati Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar).
Seperti yang dilaporkan koresponden indonesiasatu.co.id Untung Prasetyo dan Nonita menyebutkan bahwa Kepala Satuan Koordinator Cabang Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Tegal, Mashadi Zaeni yang menjelaskan bahwa kegiatan Pembaretan Banser tahun 2022 merupakan kewajiban yang harus diikuti setiap anggota baru terutama bagi yang telah dinyatakan lulus dalam diklatsar.
"Tujuannya untuk meningkatkan kesetiaan dan patuh pada pimpinan, " ujar Zaeni disela kegiatan yang dikutip koresponden Jaringan Nasional Indonesia (JNI), media online Indonesia Satu.
Selanjutnya disebutkan, mereka para anggota baru Banser yang berjumlah 3.221 personil yang berasal dari 18 rayon se-Kabupaten Tegal itu diingatkan untuk selalu berpegangan pada satu komando pimpinan atau pengurus yang memiliki legal standing organisasi sebagai pengampu kewenangan.
Saat ini dengan masuknya 3.221 orang anggota baru, total keseluruhan Banser atau Bantuan Serbaguna sebanyak 18.000 (delapan belas ribu) personil yang tersebar diseluruh wilayah Kabupaten Tegal.
Memasuki tahun politik menuju Pemilu 2024, para pimpinan Banser atau Bantuan Serbaguna mengingatkan anggotanya untuk tidak terpancing provokasi atau propaganda adu domba yang berujung pada cerai berainya anggota Banser. Maka para pimpinan Banser maupun GP Ansor menekankan pada anggotanya untuk tetap solid merapat dalam barisan satu komando. (Anis Yahya)